MENGHITUNG KAFASITAS MESIN ( cc )
Baiklah mari kita mulai ,,,,, seringkalai kita melihat tulisan mengenai Bore / Stroke, Torque,
Hp, ketika kita melihat suatu spek kendaraan bermotor…nah kira kira
sudah tau belom apa maksudnya itu…? Oke…kalau sudah tau silahkan diulas
kembali, bagi yang belum tau mari kita pelajari bersama sama…oky..!!
seperti yang masbro ketahui bahwa yang namanya BORE jika kita
artikan adalah diameter bagian dalam suatu silinder der. Sedangkan
STROKE adalah langkah sebuah piston yang dihitung mulai dari titik mati
atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB). (pelajari TMA dan TMB disini)
Nah biasanya kita kan seringkali melihat suatu engine dengna kapasitas
mesin (cc) yang dibulatkan, meski ada juga yang murni tanpa pembulatan,
contohnya engine dengan kapasitas 124cc, biar enak terdengar ditelinga
konsumen, biasanya dibulatkan menjadi 125cc (lebih familier), nah hal
tersebut biasanya sering kita ngak taua akan aktualnya, tanpa kita
hitung secara langsung kapasitas sebuah engine tersebut, tentunya dengan
sebuah rumus matematik pingin tau gimana ngitungnya..? monggo disimak
penjelasan dibawah ini masbro…
Kapasitas mesin (displacement)
dengan satuan (V) adalah menghitung sebuah volume yang didapat dari
perbindahan piston dari TMB menuju TMA, dimana untuk menghitung volume
tersebut, bisa dihitung dengan sebuah rumus :
V = ∏ x (DxD) x L x N
4
Ket :
D : Diameter silinder (Bore)
L : Langkah (Stroke)
∏ : Rumus absolute sebuah lingkaran (3.14)
N : Jumlah silinder
Contoh : Sebuah motor memiliki langkah 42 mm (4.2 cm) dan diameter
cylinder 56mm (5.6 cm) berapakah kapasitas / cc dari mesin tersebut…?
Jawab :
Rumus dasar : V = ∏ x D2 x Lx N
4
V = 3.14 x (5.6 x 5.6) x 4.2 x 1
4
V = 413.576
4
V = 103. 394 cc
Nah dari hitung hitungan diatas maka motor yang memiliki langkah 42mm
dan diameter cylinder 56mm, kapasitas / cc nya adalah “103.394 cc”
Nah gimana brosis sudah paham toh mengenai cara menghitung sebuah cc
suatu kendaraan…!! Emang ada beberapa rumusan yang menjabarkan cara
menghitung suatu cc, tapi pada intinya semuanya sama, hasilnya juga
sama..bedanya cuma caranya saja…monggo mau pilih rumus yang kangbro
ajari atau rumus lain, intinya sama kok.
NB : Rumus ini diterapkan pada
tipe motor 2 tak dan 4 tak
Okelah kalau begitu.. sebagai latihan, silahkan dicobak menghitung cc aktual motor yang dimiliki sahabat semua.
Bagi yang kurang jelas silahkan ditanyakan, atau bagi suhu-suhu enginers
lainnya yang merasa penjelasan ini kurang, mohon ditambai sendiri,
anggap saja rumah sendiri..heheh